Program Perumahan Prabowo Berambisi Bangun 30 Juta Rumah dalam 2 Periode
JAWARAPROPERTY.CO.ID – Program perumahan Prabowo Subianto berambisi membangun 30 juta rumah di Indonesia. Namun, dalam pemerintahan Prabowo-Gibran, presiden terpilih itu menargetkan program 3 juta rumah setiap tahunnya.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Satgas Perumahan, Hashim Djojohadikusumo pada acara Executive Dialogue Propertinomic Real Estate Indonesia (REI) di Jakarta, Kamis (10/10/2024).
Menurut Hashim, program 3 juta rumah yang masuk ke dalam salah satu janji Prabowo selama kampanye tersebut merupakan target dalam satu tahun.
Jadi, selama Prabowo Subianto menjabat sebagai presiden Indonesia periode 2024—2029, pihaknya menargetkan dapat membangun sebanyak 15 juta rumah.
“Insyaallah Prabowo akan dua kali (periode) atau 10 tahun (targetnya) menjadi 30 juta rumah,” kata Hashim melansir laman kontan.co.id.
Meskipun program perumahan Prabowo ini terbilang ambisius, Hashim mengaku bahwa program tersebut dapat direalisasikan.
Pasalnya, program Prabowo di bidang perumahan tersebut dapat mendorong pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.
“Di sektor [perumahan] ini ada 185 bidang lebih terkait, ini luar biasa, bisa membantu Prabowo mencapai 8 persen lebih pertumbuhan ekonomi,” kata dia.
Program 3 Juta Rumah Prabowo
Selama pemerintahannya, Prabowo menargetkan dapat membangun 3 juta rumah per tahun yang terbagi ke dalam dua perencanaan, yaitu pembangunan 2 juta rumah di kota dan 1 juta desa.
Artinya, selama 5 tahun menjabat sebagai presiden, Prabowo menargetkan bisa membangun 15 juta rumah di perkotaan dan perdesaan.
“Program perumahan setelah kita pelajari, kita perlu besar-besaran dipikirkan funding pendanaan. Ternyata, setelah dipelajari bukan 3 juta per periode, kita mau bikin 3 juta setahun jadi 5 tahun total 15 juta [rumah]. Dua kali 15 juta dibangun, itu 30 juta,” ujarnya melansir cnbcindonesia.com.
Selain pembangunan di perkotaan, adik dari Prabowo tersebut mengatakan bahwa pembangunan perumahan di desa bertujuan agar ekonomi desa bisa lebih berkembang.
Oleh karena itu, nantinya hanya kontraktor atau pengembang daerah skala menengah, koperasi, dan Bumdes yang bisa mengikuti program ini.
Sementara itu, khusus pembangunan di perkotaan, pihaknya bakal membangun hunian apartemen yang dilelang secara terbuka, baik diikuti oleh investor lokal maupun investor asing.
“Nah, 2 juta rumah itu setiap tahun di pedesaan reserve untuk pengusaha kecil, kontraktor kecil dan 1 juta terbuka untuk siapa pun. Bapak-bapak [pengembang] mau ikut silakan, yang besar-besar. Kenapa? Karena kita sadar kita butuh backbone, kita harus buka perfomance bond. Ini harus,” ujarnya mengutip laman kompas.com.
Sebagai Ketua Satgas Perumahan, Hashim mengaku bahwa sudah ada investor yang tertarik menjadi pengembang dalam program perumahan Prabowo ini.
“Di sini konsep dari kita Satgas, kita nanti mengundang perusahaan-perusahaan dari China, Qatar, Abu Dhabi dan Malaysia,” tuturnya.
Leave a Comment